mentegaterbang
Malam ini iseng buka-buka artikel di kompas.com, tiba-tiba saja perhatianku tertuju pada salah satu artikel berjudul "Klub Istri Taat Suami Permalukan Lelaki". Jadi langsung ingat kemarin lusa waktu liat acara launching klub ini di salah satu saluran televisi, karena penasaran akhirnya aku mengetikkan keyword klub itu di google. Ternyata di Malaysia, klub serupa sudah pernah didirikan bahkan ada cabangnya di Indonesia. Aku yang awalnya sudah sensi dengan kata-kata semacam "taat-taatan" itu semakin terbelalak dengan ajaran yang ditanamkan oleh klub ini pada anggotanya. Dilansir dari berbagai referensi bantuan dari om google, diketahui bahwa Klub Istri Taat Suami ini adalah sebuah perkumpulan para istri yang mengajak para anggotanya berprilaku seperti pelacur bagi sang suami ketika berhubungan ranjang. Dan lagi, para anggotanya diharuskan merelakan dirinya jika suaminya minta poligami. Malahan aku baca dari satu artikel kalau anggota dari klub ini adalah para istri yang dipoligami. Wah!
Mari kita amati lagi. Dimulai dari anjuran bagi istri untuk menjadi PSK tadi. PSK? ya PSK! Pekerja Seks Komersial. Hayo para calon istri..siapa yang berminat jadi PSKKS (PSK Khusus Suami)??? angkat tangan! -__-"
Mengapa kata taat pada suami bisa ditafsirkan sampai sejauh itu ya? padahal Islam kan  memerintahkan pergauli istrimu dengan cara yang baik bukan dengan menyuruhnya menjadi PSK.
Trus yang kedua. Diharuskan merelakan dirinya jika suaminya minta poligami. Sepertinya aku harus memberikan apresiasi yang begitu besar kepada anggota klub ini atas ketabahan dan kebesaran hati mereka yan tiada terkira. Man! orang pacaran aja muntab kalo diduakan, apalagi yang sudah menikah. Terlepas dari itu semua, bukankah pernikahan itu adalah suatu komitmen cinta? apalah artinya komitmen itu jika ada pihak ketiga di dalamnya.
Oh ya, omong-omong..klub ini juga memberikan konseling pra nikah lho. Hell yeah, welcome to the slavery of marriage, wife candidates! not recommended club, I think...
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar